Pulau Jemur, Setelah Diisukan Masuk Tujuan Wisata Selangor, Malaysia

Tak Ada Kegiatan Pariwisata, hanya Ada Pos TNI

PATROLI: Kapal Patkamla TNI AL berlayar dengan latar belakang Pulau Jemur, saat patroli menjaga keamanan di pulau yang berada dalam Kecamatan Pasirlimau Kapas, Kabupaten Rohil itu, beberapa waktu lalu. (raja isyam azwar/riau pos)

PATROLI di Pulau Jemur

PEKANBARU (RP) – Klaim Tari Pendet dalam sebuah iklan pariwisata Malaysia terus merembet. Bahkan semua isu yang berhubungan klaim kepemilikan pun menjadi sangat sensitif.
Persoalan Tari Pendet semakin panas saat sebuah situs merilis syair lagu Indonesia Raya yang diubah seenaknya.

“Balasan” pun datang. Lagu Kebangsaan Malaysia, Negaraku, pun diklaim berasal dari lagu Indonesia berjudul Terang Bulan. Kini, isu tersebut semakin melebar ke soal teritorial. Salah satunya Pulau Jemur di Gugusan Kepulauan Aruah, Kecamayan Pasirlimau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Masalah ini menghangat beberapa hari terakhir di Riau khususnya, terkait tampilan di situs pariwisata beralamat http://www.traveljournals.net/explore/malaysia/map/p456617/pulau%20jemur yang menuliskan Pulau Jemur menjadi tujuan wisata di Selangor, Malaysia. Di situs tersebut menyebutkan lokasi pulau terluar di Provinsi Riau itu berada di Selangor dengan area type Hypsographic, lokasi berbentuk pulau dengan Latitude 2.869444, Longitude 100.5667, Latitude (DMS) 2° 52′ 10 N, Longitude (DMS) 100° 34′ 0 E. Situs tersebut juga menyebutkan lokasi dimodifikasi tanggal 13 Maret 1998 dan update peta dan lokasi pada bulan Februari 2002.

Tapi di situs tersebut tidak mencantumkan siapa penangung jawab laman pariwisata itu. Yang meragukan, lokasi pariwisata banyak tempat di seluruh dunia juga ditampilkan di sana. Bahkan pembaca di situs dengan tagline “stories from your friends on the road” itu, bisa meng-upload berita dan foto lokasi wisata baru. Syaratnya harus register sebagai member dan mengirim informasi dengan Bahasa Inggris. Ini seakan situs ini seperti media informasi dan komunikasi bagi pecinta traveling di dunia.

Menyikapi isu ini, Gubernur Riau HM Rusli Zainal yang dikonfirmasi Riau Pos mengaku belum melihat dan berjanji akan mengecek lebih lanjut. ‘’Kita akan cek dulu dan kita tak mau terburu-buru membuat kesimpulan. Indonesia sebagai negara serumpun dengan Malaysia harus mengedepankan semangat kebersamaan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul,’’ ujar Gubri usai menghadiri Majlis Sambutan Hari Kebangsaan Malaysia ke-52 di Hotel Labersa, Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, malam tadi.

Lebih jauh ditanya apakah ini sebuah bentuk provokasi? Gubri menyebutkan bisa saja itu terjadi. ’’Untuk itu kita harus waspadai jangan terburu-buru klaim apapun terhadap statemen, sebab ini masalah negara, pemerintah harus arif dan bijaksana,’’ sebutnya.

Gubri mengimbau masyarakat agar tidak cepat terprovokasi dan cepat mengambil sikap termasuk dalam menyikapi masalah ini. ’’Kita serahkan saja kepada pemerintah,’’ imbau Gubri.

Pendapat senada juga disampaikan Konsul Malaysia di Pekanbaru Zamani Ismail. ’’Saya bersetuju dengan Gubri, belum ada maklumat, biar yang berwenang saja selesaikan. Ini masalah antara Jakarta dengan Malaysia,’’ sebutnya.

Ditanya dengan upaya yang dilakukan sehubungan kembali memanasnya hubungan Malaysia-Indonesia, Zamani mengaku akan terus mencari jalan diplomasi. ’’Sekarang kita cari usaha sejukkan keadaan yang pantas dan yang terbaik,’’ sebut Zamani.

Meski hubungan kedua negara kembali memanas, Zamani mengaku sejauh ini belum ada pengaruh. Bahkan sebut Zamani pihaknya akan lebih serius mempromosikan Riau bahwa Riau merupakan tempat yang bagus untuk melanjutkan pendidikan, demikian juga di bidang ekonomi. Bahkan Zamani menyebutkan saat ini investor Malaysia sedang membuka investasi kelapa sawit seluas 180 ribu hektare di Rohil dan Inhil. ’’Saat ini sedang diusahakan dengan konsesi 60 tahun. Program ini baru tahun-tahun awal,’’ sebutnya.

Terpisah, Kepala Biro Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Alimudin mengakui, pulau Jemur amat kaya dengan ragam ikan, satwa laut dan terumbu karang yang menggoda pengunjung untuk memancing dan menyelam. “Kita memang belum menerima laporan dari Pemkab Rohil bahwa pulau yang memiliki potensi wisata cukup luar biasa masuk wilayah Malaysia atau sebagai objek wisata,’’ ungkap Alimudin kepada Riau Pos, Senin kemarin melalui selulernya.

Dari penuturan Alimudin, goa Jepang, sisa benteng Jepang, menara suar, batu Panglima Layar, taman laut dan pantai yang berpasir kuning keemasan di Pulau Jemur merupakan kawasan yang memang bagus dan menarik. Menurut Alimudin, pulau tak berpenduduk ini berjarak lebih kurang 40 mil atau berjarak 72,4 kilometer dari Bagansiapiapi, ibukota Kabupaten Rokan Hilir, perlu dipertahankan Angkatan Laut di daerah perbatasan.

TNI Siap Pertahankan Pulau Jemur
Di bagian lain, penegasan Pulau Jemur masuk wilayah Kabupaten Rokan Hilir disampaikan TNI Angkatan Laut. “Sampai saat ini dan hingga detik ini, Pulau Jemur yang berada di dalam Gugusan Kepulauan Aruah ini adalah milik Kabupaten Rohil, Provinsi Riau, Indonesia. Dan kita sendiri sudah lama menempatkan anggota kita untuk bertugas di Pulau Jemur sana,’’ kata Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Arief Sumartono yang dihubungi Riau Pos, Senin (31/8), di Bagansiapi-api.

Upaya yang terus dilakukan secara rutin oleh anggota yang bertugas di Gugusan Kepulauan Aruah, tambah Arief Sumartono, yakni melaksanakan patroli pengawasan dan pemantuan secara langsung. Apalagi, secara geografis, keberadaan Gugusan Kepulauan Aruah berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Dengan kondisi daerah yang berdekatan tersebut, jelas sangat rentan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

“Hasil pantauan kita secara langsung di lapangan, bahwa sampai saat ini, di Pulau Jemur ataupun di pulau-pulau lain yang berada di Gugusan Kepulauan Aruah itu tidak ada kegiatan di bidang pariwisata. Aparat TNI AL yang ada dan bertugas di Pulau Jemur itu tetap siap menjaga keutuhan wilayah Gugusan Kepulauan Aruah,’’ kata Arief Sumartono.

Sementara, secara geografis, Gugusan Kepulauan Aruah merupakan gabungan dari beberapa pulau yang berada di sekitarnya baik berukuran besar maupun kecil. Beberapa pulau yang ada di Gugusan Kepulauan Aruah tersebut masing-masing Pulau Jemur, Pulau Batu Berlayar, Pulau Batu Adang, Pulau Labubilik, Pulau Sarangolang, Pulau Tukongmas, Pulau Tukong Simbang, Pulau Tukong, Pulau Tandang dan Pulau batumandi. Sebagian besar kondisi pulau tersebut berelief berupa batu karang dan belum dihuni oleh penduduk.

Dari beberapa pulau tersebut, ternyata hanya ada sebagian yang memiliki kegiatan. Misalkan saja yakni Pulau Jemur yang luasnya mencapai sekitar 100 hektare dan berjarak sekitar 42 mil dari Kota Bagansiapi-api. Pulau Jemur dijadikan markas Pos TNI AL yang bertugas untuk melakukan pengintaian terhadap semua kegiatan yang ada di perairan Selat Malaka.

Kegiatan lainnya, yakni adanya sejumlah petugas dari Navigasi Distrik Dumai yang berperan menjaga mercusuar yang ada di Pulau Jemur tersebut. Malahan, Pemkab Rohul sendiri juga sedang merencanakan untuk membangun sejumlah bangunan di Pulau Jemur.

Pulau lainnya yang sudah ada kegiatan yakni Pulau Labubilik. Dimana, di Pulau Labubilik yang berjarak sekitar 66 kilometer dari kota Bagansiapi-api ini terdapat sumber air tawar. Uniknya, Pulau Labubilik tersebut justru dikelilingi oleh air laut yang asin. Lantaran memiliki sumber air tawar tersebut, menjadikan Pulau Labubilik menjadi tempat berkumpulnya para nelayan dari berbagai daerah yang ada di Rohil. Mengingat sebagai tempat berkumpul inilah, Pemkab Rohil akhirnya membangun satu pos perikanan dan sudah dioperasikan.

Pulau lainnya yang dinilai memiliki peranan cukup penting yakni Pulau Batumandi. Dimana, pulau Batumandi adalah pulau terdekat dengan garis batas wilayah sempadan Indonesia-Malaysia dengan jarak sekitar 7,5 kilometer. Sebagai tanda sepadan batas wilayah ini ditandai dengan semua prasasti atau plakat berwarna merah putih. Selain itu, Pulau Batumandi yang luasnya hanya mencapai sekitar dua hektare dalam kondisi air laut sedang surut ini, juga dipasang mercusuar dan tetap menjadi pengawasan oleh petugas Navigasi Distrik Dumai.

“Gugusan Kepulauan Aruah ini berikut dengan sejumlah pulau yang ada di sekitarnya itu berada di wilayah Kecamatan Pasirlimau Kapas, Kabupaten Rohil. Dan kita coba menggali potensi yang ada di Gugusan Kepulauan Aruah ini. Misalkan saja di sektor perikanan maupun alam serta lainnya,’’ kata Wakil Bupati Rohil H Suyatno yang dihubungi Riau Pos terpisah, kemarin.

Sementara, potensi yang dimiliki di Gugusan Kepulauan Aruah yakni mempunyai panorama alam yang indah dan masih alami dengan pantai berpasir putih yang terbentang luas di sekeliling pulau. Kawasan laut yang biru sangat tepat untuk dijadikan kawasan wisata bahari seperti jek ski, banana boat dan parasailing. Lantaran sebagai daerah penghasilkan, maka Gugusan Kepulauan Aruah juga sangat tepat dijadikan kawasan memancing.

‘’Keunikan lain yang didapatkan di Pulau Jemur yang ada di Gugusan Kepulauan Aruah itu, yakni keberadaan hewan satwa langka seperti penyu hijau. Dimana, sekumpulan penyu hijau yang pada bulan-bulan tertentu siap naik ke pantai untuk bertelur di atas pasir di Pulau Jemur itu,’’ kata Suyatno.

Dalam pada itu, Muhaimin, salah seorang mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di UIN Suska Riau di Pekanbaru, mengaku sejauh ini tidak ada pengaruh terhadap mereka seiring memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia. ’’Tak ade rase ape-ape, sebab ini masalah negara,’ ’sebut mahasiswa semeter III Fakultas Ushuludin itu.

Hal yang sama dikatakan Siti Fatimah, Bendahara Persatuan Kebajikan Pelajar Malaysia-Indonesia Cawangan Pekanbaru (PKPMI-CPB). ’’Di Riau tidak tidak terlalu membagi efek, sebab Riau lebih terbuka selalu ada komunikasi,’’ ujarnya Saat ini pelajar Malaysia yang menuntut ilmu di UIN Suska Riau tercatat 96 orang. Awal tahun depan akan datang lagi 30 yang menuntut ilmu di Bumi Lancang Kuning.

sumber:riaupos.com

By admin Dikirimkan di Umum

2 comments on “Pulau Jemur, Setelah Diisukan Masuk Tujuan Wisata Selangor, Malaysia

Tinggalkan komentar